Sunday, November 19, 2017

Cara Pembibitan Ikan Lele

Cara Pembibitan Ikan Lele - Saat ini telah banyak berkembang cara Pembibitan ikan lele, mulai dari cara alami sampai cara Pembibitan yang intensif. Semua metode Pembibitan tersebut dapat dilakukan sendiri oleh para pembudidaya. Pembibitan ikan lele secara alami dilakukan dengan cara melepas ikan lele berpasangan ke dalam kolam yang telah dipersiapkan. Ikan lele yang telah siap kawin akan melakukan pembuahan dengan sendirinya.


Pembibitan ikan lele intensif dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon, menyuntikkan hipofisa, hingga pembuahan іn vitro atau pembuahan dalam tabung reaksi yang dilakukan oleh manusia. Berikut beberapa cara Pembibitan ikan lele yang dapat dilakukan oleh para pembudidaya secara mandiri.

 Cara Pembibitan Ikan Lele

Pembibitan Ikan Lele Secara Alami

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menentukan induk jantan dan betina yang telah matang gonad. Pilih satu pasang ikan lele yang mempunyai bobot seimbang, tujuannya adalah supaya salah satu induk tidak ketakutan terhadap induk lainnya. Keseimbangan bobot lele sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya Pembibitan.


Sebelum dilakukan proses Pembibitan, kolam tempat memijah disiapkan terlebih dahulu. Kolam yang baik untuk Pembibitan adalah dengan panjang sekitar 2-3 meter, lebar 1-2 meter, dan kedalaman sekitar 1 meter. Dasar kolam sebaiknya terbuat dari semen atau fiberglass supaya mudah mengawasi telur hasil pembuahan. Kolam harus dikeringkan dan dijemur sebelumnya, baru diisi air setinggi 30-40 cm. Gunakan air dengan kualitas baik, yaitu bersih dan jernih.


Pasang kakaban pada kolam. Kakapan dapat dibuat dengan ijuk yang dijepit bambu seukuran area kolam. Kakaban harus tenggelam dalam air, gunakan pemberat agar kakaban tersebut tenggelam dan tidak mengapung di atas permukaan air. Fungsi dari kakaban adalah supaya telur hasil Pembibitan tidak berhamburan dan mudah dipindahkan. Kakaban dibuat kokoh agar kakaban tidak berantakan jika terkena induk lele yang aktif. Air kolam Pembibitan lele harus mengandung kaya oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam Pembibitan. Jika tersedia sumber air yang cukup, lebih baik dibuat saluran air masuk dan air keluar. Atur debit air kolam sebanyak 2-3 liter реr detik.


Cara Pembibitan lele secara alami

Masukkan indukan lele ke kolam Pembibitan pada sore hari, karena lele akan melakukan Pembibitan sekitar pukul 23.00 sampai pukul 05.00. Selama proses Pembibitan, kolam lele harus ditutup dengan papan atau ram besi untuk mencegah induk lele loncat keluar kolam. Pagi harinya, biasanya proses Pembibitan sudah selesai. Telur-telur lele akan menempel pada kakaban. Telur yang telah dibuahi berwarna transparan, sedangkan yang gagal berwarna putih susu.


Setelah Pembibitan selesai, indukan lele harus segera dipindahkan dari kolam Pembibitan. Untuk menghindari agar telur tidak dimakan oleh induk ikan. Kemudian telur-telur yang berwarna transparan (telah dibuahi) dapat ditetaskan. Penetasan dapat dilakukan di kolam Pembibitan atau di tempat lain seperti kolam terpal, fiberglass, atau aquarium. Selama proses penetasan telur, suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan distabilkan pada angka sekitar 28º-29ºC.


Telur yang telah terbuahi akan menetas dalam waktu 24 jam, berubah menjadi larva. Segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah agar tidak tumbuh jamur. Larva yang telah menetas belum memerlukan makanan sampai umur 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pembesaran larva.




Pembibitan Lele Dengan Menyuntik Hipofisa



Pembibitan ikan lele dengan menyuntikkan hipofisa hampir sama dengan Pembibitan lele secara alami. Baik dari segi pemilihan induk, kondisi kolam dan penanganannya. Perbedaannya adalah pada proses penyuntikan hipofisa pada induk ikan sebelum Pembibitan dilakukan. Hipofisa disuntikkan ke induk jantan dan induk betina. Fungsi penyuntikan hipofisa adalah untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur. Sehingga hasil telur yang diperoleh akan maksimal dibandingkan Pembibitan ikan lele secara alami.


Kelenjar hipofisa berasal dari ikan donor, bisa dari ikan lele atau ikan mas yang sudah dewasa. Sebaiknya ikan donor mempunyai bobot yang sama besar dengan bobot induk lele yang akan dipijahkan, untuk memastikan induk ikan memperoleh dosis hipofisa yang tepat.


Cara mendapatkan hipofisa :

Potong ikan donor pada bagian pangkal kepalanya dengan pisau yang bersih

Mulut ikan donor arahkan ke atas, buka mulut ikan donor lalu belah bukaan mulut dengan pisau secara melintang, kepala ikan donor akan terbelah menjadi bagian atas dan bawah. Ambil bagian atas dan bersihkan dari sisa-sisa darah

Buang tulang penutup hipofisa menggunakan tang penjepit dan angkat kelenjar hipofisa. Kelenjar hipofisa tersebut berbentuk butiran berwarna putih

Kelenjar hipofisa digerus dan diencerkan dengan air aquadestilata sebanyak 2 ml

Pindahkan hipofisa (yang sudah dicampur air) ke tabung dan kocok selama 2-3 menit dan diamkan selama 5 menit. Setelah didiamkan, cairan akan memisah, bagian bawah berupa endapan dan lapisan cairan atas berwarna jernih

Ambil bagian cairan jernih menggunakan jarum suntik. Dan hipofisa siap untuk disuntikkan pada induk lele yang akan dipijahkan

Penyuntikan ke indukan ikan lele dilakukan pada bagian punggung. Caranya yaitu ambil indukan lele dan  tutup kepalanya dengan kain basah. Suntik pada otot punggung dengan kemiringan 30º-60ºC dari arah ekor sedalam 1,5-2,5 cm. Suntik secara perlahan, setelah semua cairan habis cabut jarum suntik lalu urut otot punggung agar cairan menyebar merata.


Masukan induk jantan dan betina yang telah disuntik hipofisa kedalam kolam Pembibitan. Tahap selanjutnya proses Pembibitan ikan lele sama dengan proses Pembibitan secara alami.




Pembibitan Ikan Lele Dengan Penyuntikan Hormon Perangsang



Metode lain Pembibitan ikan lele yaitu penyuntikan hormon perangsang. Penyuntikan dengan hormon perangsang lebih praktis karena tidak membutuhkan ikan donor dan tidak menimbulkan resiko kegagalan saat mengekstrak hipofisa. Hormon penyuntikan yang banyak dijual yaitu Ovaprim dan Chorulon. Hormon tersebut akan mempengaruhi kelenjar hipofisa yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur.


Kondisi calon induk ikan lele harus sudah matang gonad. Induk yang disuntik adalah induk jantan dan betina. Dosis penyuntikan dengan hormon perangsang ovaprim adalah 0,3-0,5 ml реr kg bobot induk atau sesuaikan dengan petunjuk pemakaian. Sebelum disuntikan, hormon perangsang seperti ovaprim harus diencerkan dengan akuadestilata 3 kali lipatnya.


Proses penyuntikan dengan hormon perangsang sama dengan proses penyuntikan dengan kelenjar hipofisa. Proses Pembibitan selanjutnya sama dengan Pembibitan ikan lele secara alami.




Pembibitan Ikan Lele In Vitro

Pembibitan ikan lele secara іn vitro yaitu proses Pembibitan yang pembuahannya dilakukan oleh manusia dalam sebuah tabung atau wadah. Cara ini membutuhkan tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi. Berbeda dengan ketiga cara di atas, dalam Pembibitan ikan lele secara іn vitro induk ikan jantan dibunuh dan diambil spermanya. Induk lele betina disuntik lebih dulu, kemudian diurut bagian perutnya agar sel telurnya keluar. Penyuntikan bisa menggunakan kelenjar hipofisa ataupun hormon perangsang.


Alat dan bahan yang diperlukan antara lain mangkuk plastik atau kaca, kertas tisu, bulu ayam, pisau, gunting, suntikan, pinset, dan sodium klorida 0,9% (cairan infus). Wadah penetasan telur bisa memakai akuarium, fiberglass, atau bak terpal plastik. Kondisi dan kualitas air sama dengan ketiga cara Pembibitan sebelumnya. Semua peralatan harus dalam keadaan bersih dan steril.


Berikut langkah-langkah metode Pembibitan іn vitro:

Siapkan sperma ikan lele jantan dengan cara membedah perut secara membujur. Kantong sperma berbentuk pipih memanjang berwarna putih. Angkat kantong sperma, keluarkan sperma dengan cara memotong kantong dengan gunting, tampung dalam mangkuk.


Siapkan 8-10 jam sebelumnya induk betina yang sudah disuntik. Sel telur dikelaurkan dengan cara mengurut perut induk lele ke arah kelaminnya. Sel telur yang keluar lewat lubang kelamin ditampung dengan mangkuk

Campurkan sel telur dan sperma dalam mangkuk sedikit demi sedikit. Aduk perlahan, encerkan campuran dengan air bersih dan aduk perlahan sampai merata.

Masukan campuran sel telur dan sperma kedalam kolam penetasan. Tebarkan dengan bulu ayam.

Lakukan pengayaan oksigen pada kolam penetasan dengan aerotor. Aerotor jangan terlalu kencang karena dapat menggoncang telur, tetapi juga jangan terlalu kecil. Selanjutnya jaga kondisi kolam penetasan seperti ketiga metode di atas hingga larva menetas

Cara Pembibitan Ikan Lele Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment